Golden Ticket

Golden Ticket

Selasa, 07 Oktober 2014

pertemuan ke 10 sesi 2

PEMIKIRAN FILSAFAT MENURUT SARTRE



Sulit menjabarkan pemikiran filsafat Sartre secara singkat. Bagi Sartre, manusia mengada dengan kesadaran sebagai dirinya sendiri. Keberadaan manusia berbeda dengan keberadaan benda lain yang tidak punya kesadaran. Untuk manusia eksistensi adalah keterbukaan, beda dengan benda lain yang keberadaannya sekaligus berarti esensinya. Bagi manusia eksistensi mendahului esensi.Asas pertama untuk memahami manusia harus mendekatinya sebagai subjektivitas. Apapun makna yang diberikan pada eksistensinya, manusia sendirilah yang bertanggungjawab.

DIBEDAKAN MENJADI DUA
Berada dalam diri = berada an sich, berada dlm dirinya, berada itu sendiri. Mis. meja itu meja, bukan kursi, bukan tempat tidur. Semua yang berada dalam diri ini tidak aktif. Mentaati prinsip it is what it is. Maka bagi Sartre  segala yang berada dalam diri: memuakkan.
Sementara berada untuk diri=berada yg dengan sadar akan dirinya, yaitu cara berada manusia. Manusia punya hubungan denga keberadaannya. Bertanggungjawab atas fakta banwa ia ada. Mis. Manusia bertanggungjawab bahwa ia pegawai, dosen. Benda tidak sadar bahwa dirinya ada, tapi manusia sadar bahwa dia berada


Baru kalau kita secara refleksif menginsyafi cara kita mengarahkan diri pada objek, kesadaran kita diberi bentuk kesadaran akan diri.
Tanpa kebebasan eksistensi manusia menjadi absurd. Bila kebebasannya ditiadakan, maka manusia hanya sekedar esensi belaka.


YANG MENGURANGI KEBEBASAN MANUSIA

Tempat kita berada: situasi yang memberi struktur pada kita, tapi juga kita beri struktur.
Masa lalu: tidak mungkin meniadakannya karena masa lampau menjadikan kita sebagaimana kita sekarang ini.
Lingkungan sekitar (Umwelt)
Kenyataan adanya sesama manusia dg eksistensinya sendiri.
Maut: tidak bisa ditunggu saat tibanya, walaupun pasti akan tiba.


KEBUTUHAN MANUSIA

⭕️Dalam eksistensi manusia, kehadiran selalu menjelama sebagai wujud yang bertubuh. Tubuh mengukuhkan kehadiran manusia.
⭕️Tubuh sbg pusat orientasi tidak bisa dipandang sebagai alat sematamata,tapi mengukuhkan kehadiran kita sebagai eksistensi.


KOMUNIKASI DAN CINTA

Komunikasi = suatu hal yg apriori tak mungkin tanpa adanya sengketa, karena setiap kali orang menemui orang lain pada akhirnya akan terjadi saling objektifikasi, yag seorang seolah-olah membekukan orang lain.  Terjadi saling pembekuan sehingga masing-masing jadi objek.

Cinta = bentuk hubungan keinginan saling memiliki (objek cinta). Akhirnya cinta bersifat sengketa karena objektifikasi yang tak terhindarkan.

Senin, 06 Oktober 2014

Pertemuan ke 10, sesi 1

 EKSISTENSIALISME MENURUT KIRKEGAARD

     Adalah aliran filsafat yang pokok utamanya adalah manusia dan cara beradanya yang khas di tengah makhluk lainnya. Jiwa eksistensialisme ialah pandangan manusia sebagai eksistensial. Etimologis: ex= keluar, sistentia (sistere)=berdiri. Manusia bereksistensi = manusia baru menemukan diri sebagai aku dengan keluar dari dirinya. Pusat diriku terletak di luar diriku. Ia menemukan pribadinya dengan seolah-olah keluar dari dirinya sendiri dan menyibukkan diri dengan apa yang diluar dirinya. Hanya manusia lah bereksistensi. Eksistensi tidak bisa disamakan dengan ‘berada’. Pohon, anjing berada, tapi tidak berseksistensi. Eksistensialisme dari segi isi bukan satu kesatuan, tapi lebih merupakan gaya berfilsafat.


Beberapa tokoh filsafat yang menganut gaya eksistensialisme: Kierkegaard, Edmund Husserl, Martin Heidegger, Gabriel Marcel, Jean Paul Sartre, dll.
     Sulit menyeragamkan defenisi mengenai eksistensialisme, karena adanya perbedaan pandangan mengenai eksistensi itu sendiri. Namun satu hal yang sama: filsafat harus bertitik tolak pada manusia konkrit.


CIRI-CIRI EKSISTENSIALISME

     ⭕️Motif pokok adalah eksistensi, cara manusia berada. Hanya manusia bereksistensi.
     ⭕️Bereksistensi harus diartikan secara dinamis. Bereksistensi berarti menciptakan diri secara aktif, berbuat, menjadi, merencanakan.
     ⭕️Manusia dipandang terbuka, belum selesai.
     ⭕️Manusia terikat pada dunia sekitarnya, khususnya pada sesamanya.Memberi penekanan pada pengalaman konkrit.


POKOK-POKOK AJARAN

Kierkegaard memandang Hegel sbg pemikir besar, tp satu hal yg dilupakan Hegel menurut Kierkegaard adalah eksistensi menusia individual dan konkret. Manusia tidak dapat dibicarakan ‘pada umumnya’ atau ‘menurut hakekatnya’, karema manusia pada umumnya tidak ada.
Yang ada itu adalah manusia konkret yang semua penting, berbeda dan berdiri di hadapan Tuhan. 
Eksistensi berarti bagi Kierkegaard: merealisir diri, mengikat diri dengan bebas, dan mempraktekkan keyakinannya dan mengisi kebebasannya.
Hanya manusia bereksistensi, karena dunia, binatang dan sesuatu lainnya hanya ‘ada’. Juga Tuhan ‘ada’. Tapi manusia harus bereksistensi, yakni menjadi (dalam waktu) seperti ia (akan) ada (secara abadi).


3 CARA BEREKSISTENSI

1Sikap estetis: Merengguh sebanyak mungkin kenikmatan, yang dikuasai oleh perasaan.
2Sikap etis: Sikap menerima kaidah-kaidah moral, suara hati dan memberi arah pada hidupnya. 
3Sikap religius: Berhadapan dengan Tuhan, manusia sendirian. Karena manusia religius percaya pada Allah, maka Allah memperlihatkan diri-Nya pada manusia. 


MANUSIA MENJADI SEPERTI YANG DIPERCAYAINYA

Pernyataan Parmenides hingga Hegel: ‘Berpikir sama dengan berada’ ditolak oleh Kierkegaard, krn menurutnya ‘percaya itu sama dengan menjadi’. Manusia memilih eksistensinya entah sebagai penonton yang pasif, atau sebagai pemain/individu yang menentukan sendiri eksistensinya dengan mengisi kebebasannya.


WAKTU DAN KEABADIAN

Setiap orang adalah campuran dari ketakterhinggaan dan keterhinggaan. Manusia hidup dalam dua dimensi sekaligus: keabadian dan waktu. Kedua dimensi itu bertemu dalam ‘saat’. Saat adalah titik dimana waktu dan keabadian bersatu. Kita menjadi eksistensi dalam saat, yaitu saat pilihan. Pilihan itu suatu ‘loncatan’ dari waktu ke keabadian.


SUBYEKTIVITAS DAN EKSISTENSI SEBAGAI TUGAS

Eksistensi manusia bukan sekadar suatu fakta, tapi lebih dari itu. Eksistensi manusia adalah tugas, yang hrs dijalani dg kesejatian sehingga orang tidak tampil dengan semu. Bila eksistensi suatu tugas, ia harus dihayati sebagai suatu yang etis dan religius. Eksistensi sebagai tugas disertai oleh tanggungjawab.


PUBLIK DAN INDIVIDU

Pendapat umum kerap didukung oleh khalayak ramai yang anonim belaka. Publik bagi Kierkegaard hanya abstraksi belaka, bukan realitas. Publik menjadi berbahaya bila itu dianggap nyata.
Kierkegaard bukan menolak adanya kemungkinan bagi manusia untuk bergabung dengam yang lain. “Hanya setelah individu itu mencapai sikap etis barulah penggabungan bersama dapat disarankan. Kalau tidak, penggabungan individu yang lemah sama memuakkan seperti perkawinan antara anak-anak”


Kebebasan

Jiwa dan Kebebasan 

⭕️eksistensi jiwa dalam tubuh memampukan manusia untuk menghadirkan diri secara total didunia dan memungkinkan manusia menentukan perbuatannya
⭕️dalam fungsi menentukan perbuatan, jiwa berhubungan dengan kehendak bebas
⭕️karena jiwalah manusia menjadi makhluk bebas
⭕️kebebasan itu mendasar bagi manusia dan merupakan penting humanisme
sejarah manusia merupakan sejarah petjuangan kebebasan " ( erich Fromm dari bukunya The Fear of Freedom


⭕️artinya, kebebasan menjadi bagian tidak terpisahkan dari eksistensi manusia

PANDANGAN DETERMINISME

aliran yang menolak kebebasan sebagai kenyataan hidup bagi manusia. Setiap peristiwa, termasuk tindakan dan keputusan manusia  disebabkan oleh peristiwa-peristiwa lainnya
Sifat-sifatnya :
1determinisme fisik-biologis
2determinisme psikologi
3determinisme sosial
4determinisme teologis

KEBEBASAN SEBAGAI EKSISTENSI MANUSIA

Kelemahannya:
menyangkal sifat dimensional dan paradoks manusia ( paradoks tidak meniadakan kebebasan juga keharusan, bukan ?)
menyangkal bahwa manusia selalu melakukan evalusai dan penilain terhadap tindakannya
menafikan adanya tanggungjawab ( tidak relevan 

ARGUMEN

manusia hidup dalam "kemungkinan dapat" atau berhadapan dengan pilihan berbeda bobot
adanya tanggungjawab
makna perbuatan moral ada pada kebebasan

ARTI KEBEBASAN

pengertian umum/kebebasan negatif/ tidak ada hambatan, tidak ada paksaan, dll. Tapi bukan kebebasan eksistensial
pengetian khusu: kebebasan eksistensial
    penyempurnaan diri
    kesanggupan memilih dan memutuskan
    kemampuan memngungkapkan berbagai dimensi kemanusiaan ( kebebasan hak-hak dasar )
manusia berhak beragama bukan wajib beragama

JENIS-JENIS KEBEBASAN 

  • horizontal (berkaitan dengan kesenangan dan kesukaan, bersifat spontan, semata pertimbangan intelektual) dan vertikal ( pilihan moral,pertimbangan tujuan, tingkat nilai )
  • kebebasan eksistensial ( kebebasan positif, lambang martabat manusia) dan kebabasan sosial (terkait dengan orang lain )
  • nilai humanistik dalam kebebasan eksistensial 

    >melibatkan pertimbangan
    >mengedepankan nilai kebaikan
    >menghidupkan otonomi
    >menyertakan tanggungjawab
  • kebebasan sosial dibatasi dalam hal fisik, psikis, dan normatif

4 alasan adanya pembatasan :

1. menyertakan pengertian
2. memberi ruang bagi kebebasan eksistensial
3menjamin pelaksanaan bagi keadilan masyarakat
4terkait dengan hakijat manusia sebagai makhluk sosial

SEJARAH PERKEMBANGAN MASALAH KEBEBASAN

masalah yang sudah sangat lama dan memiliki sejarah panjang
filsafat Yunani tidak memberikan jawaban yang memuaskan bagi masalah kebebasan
adanya pandangan bahwa semua hal berada di bawah "nasib", dan kehendak mutlak yang mengatasi manusai dan para dewasa yang secara sadar atau tidak sadar mentikan tindakan. Jadi, tidak ada pertanggungjawaban manusia atas tindakannya.
menurut pemikiran Yunani, manusia adalah bagian alam maka harus mengikuti hukum umu. Yang mengaturnya
manusia teroengaruh oleh sejarah yang bergerak secara siklis

ZAMAN PERKEMBANGAN MASALAH KEBEBASAN

zaman abad pertengahan, masalah kebebasan dilihat dari perspektif teosentrik
zaman modern, perspektif teosentik digantikan oleh perspektif antroposentrik
era kontemporer ( pasca modern ) kebebasan dipermasalahkan dari suatu pandangan sosial
kebebasan dalam pemikiran Timur cenderung dilihat sebagai pembebasan dari kendala keinginan egoistik dan dari kecemasan untuk mencapai kesatuan dan pengendalian diri

psikologi berpendapat bahwa pada tungkatan terntentu manusia bebas, dan pada tingkakatan tertentu pula manusia tidak bebas



Pertemuan ke8

MANUSIA DAN AFEKTIVITASNYA

afektivitas ( jauh lebih luas dari perasaan dan kasih sayang ). Yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya adalah adanya afektivitas. Afektivitas yang membuat manusia sungguh-sungguh "berada" di dunia, berpartisipasi dengan orang lain. Afektivitas lah yang mendorong manusia untuk mencintai, mengabdi, dan menjadi kreatif. Cara hadir kita di dunia diperdalam oleh afektivitas. Afektivitas sendiri termasuk kegiatan yang kompleks. 

> bagaimana disposisi afektif dasariah si subyek terhadap obyeknya :

   (=) seluruh kehidupan afektif berputar pada dua kutub yang menyukainya atau berpaling darinya karena menganggapnya buruk. Cinta adalah buah dari afektivitas yang positif,sedangkan benci adalah buah dari afektivitas yang negatif. Sebenarnya cintalah yang paling dasariah

>sikap mana yang diambil afektivitas berhadapan dengan obyek ?

  (=) terhadap obyek yang dianggap berguna subyek mencintainya ini disebut cinta utilitas atau bermanfaat.

> bagaimana subyek dapat ditentukan secara afektif leh obyeknya ?

  (=) dibedakan "perasaan" dan "emosi". Kehidupan afektif memperlihatkan macam-macam cara yang berbeda-beda menurut bagaimana subyek menguasai obyek. Keadaan afektif yang berbeda-beda ini disebut "hasrat-hasrat jiwa" Thomas Aquinas.
> meninjau ciri khas kebenaran afektivitas yang disebut "suasana hati", orang bersuasana hati baik bila semua kemampuan bekerja denga baik.

APA YANG BUKAN PERBUATAN AFEKTIVITAS ?

·                     cinta membuktikan diri dalam perbuatan-perbuatan. Cinta mendahului perbuatan-perbuatan. Cinta yang menggerakan orang.
·                     sering kali afektivitas itu disamakan dengan kesanggupan merasa: padahal kehidupan afektif bukan hanya menyangkut perasaan saja, tapi juga menyangkut hal-hal yang spritual.
APA YANG MERUPAKAN PERBUATAN AFEKTIF?

·                     hidup afektif atau afektivitas adalah seluruh perbuatan afektif yang dilakukan subyek sehingga subyek ditarik oleh obyek atau sebaliknya.
·                     perbuatan afektif sedikit mirip dengan "perbuatan mengenal" karena dinggap perbuatan vital imanen. Tapi perbuatan afektif beda dengan "perbuatan mengenal" karena perbuata afektif itu lebih pasif, sedanglkan pada "perbuatan mengenal" subyek membuka diri pada obyek.
KONDISI AFEKTIVITAS MANUSIA

1.             agar ada afektivitas, perlu suatu ikatan kesamaan antara subyek dan obyek dalam perbuatan afektivitasnya.
2.            apakah kesenangan harus dicurigai ? saya hidup dibawah "cara afektif" kesenangan, bila sungguh bersatu dalam perasaan dan pikiran dengan apa yang baik bagi saya. kesenangan adalah perasaan yang dialami subyek bila dianggap keberadaannya.

CATATAN TENTANG CINTA AKAN DIRI, SESAMA, DAN TUHAN

⭕️orang sering beranggapan bahwa cinta diri sendiri adalah egoisme, maka tidak baik. Padahal cinta akan diri sendiri dapat ditemukan pada orang yang sanggup mencintai orang lain dengan sungguh-sungguh.
⭕️egoisme menolak semua perhatian otentik pada orang lain. Orang egois hanya mengambil untung dari siapa saja.
⭕️jika kita mencintai Tuhan dengan seluruh hati atau jiwa, tidakkah itu sama dengan mengasingkan diri dari diri sendiri ? Tidak. Tuhan tidak melawan kita, Ia transenden dan imanen. St Agustinus berpendapat bahwa Tuhan adalah tolok pangkal kepribadian kita masing-masing. Ia adalah dasar dalam dimana manusia saling berkomunikasi.

Pertemuan ke7

Jiwa dan Badan

jiwa dan badan adalah suatu kesatuam yang membentuk pribadi manusia. Kesatuan keduanya membentuk keutuhan pribadi manusia.
Materi yang dibahas :
1dua aliran yang melihat benda dan jiwa bertolak belakang. Monisme dan dualisme
2tanggapam terhadap kedua aliran
3pengertian dan hakekat badan dan jiwa

MONISME

Aliran yang menolak pandangan bahwa badan dan jiwa merupakan dua unsur yang terpisah. Badan dan jiwa adalah satu substansi
3 bentuk aliran ini :
⭕️materialisme : materi sebagai segala hal yang ada
⭕️teori identitas : menekankan hal berbeda dari materialisme, tapi tetap mengakui aktivitas mental manusia. Letak perbedaannya hanya pada arti bukan referensi
⭕️idealisme : ada hal yang tidak dapat diterangkan semata berdasarkan materi, seperti pengelihatan, nilai dan makna. Itu hanya punya materi bila dihubungkan dengan sesuatu yang imateri yaitu jiwa. Rene Descrates dengan cogito ergo sum menjadi peletak dasar dari idealisme

DUALISME

badan dan jiwa adalah dua elemen yang berbeda dan terpisah. Perbedaannya ada pada pengertian dan obyek
4 cabang :
interasionisme : fokus pada hubungan timbal balik antara badan dan jiwa ( interaksi )
okkasionalisme : memasukan dimensi ilahi dalam membicarakan hubungan badan dan jiwa. Hubungan mental dan fisik bisa terjadi dengan campur tangan ilahi
pararelisme : sistem kejadian ragawi terdapat dialam, sedangkan sistem kejadian kejiwaan ada pada jiwa manusia. Dalam diri manusia ada 2 peristiwa yaitu peristiwa mental dan fisik. 
epifenomenalisme : melihat hubungan jiwa dan badan dari fungsi syaraf. Satu-satunya unsur untuk menyelidiki proses kejiwaan adalah syaraf

TANGGAPAN SINGKAT

pandangan monisme bertentangan dengan hakekat manusia sesungguhnya. Plato berkata bahwa badan dan jiwa punya sifat yang berbeda. Badan sementara, jiwa abadi. Kelemahan materialisme : tidak bisa melihat bahwa pengalaman bersifat personal.
pandangan dualisme khususnya pararelisme yang mengatakan badan dan jiwa dua hal yang terpisah, tidak terikat, perbuatan yang baik muncul dari niat yang baik. Manusia adalah makhluk rohani dan jasmani sekaligus.

BADAN MANUSIA

badan adalah elemen mendasar dalam membentuk pribadi manusia. Menurut pandangan tradisional badan adalah kumpulan berbagai entitas material yang membentuk makhluk. Mekanisme gerakan badan bersifat mekanistik. Pandangan ini tidak memberikan pandangan untuh tentang manusia. Badan harus dimengerti melebihi dimensi fisik. Badan menyangkut gerakan. Membahas tubuh adalah membicarakan diri sendiri ( Gabriel Marcel )
hakekat badan bukan pertama-tama terletak pada dimensi materialnya, tapi dalam seluruh aktivitas entitas yang terjadi dalam badan : tertawa, menangis, berjalan, dll.

JIWA MANUSIA

badan manusia tidak memiliki apa-apa tanpa jiwa. Tidak ada keakuan bila dilepaskan dari jiwa. Dalam pandangan tradisional, jiwa adalah makhluk halus. Tidak bisa ditangkap oleh indera. Konsep ini menempatkan jiwa di luar hakekat manusia. Jiwa harus dipahami sebagai kompleksitas kegiatan mental manusia. Jiwa menyadarkan manusia siapa dirinya.
james P Pratt menunjukan ada 4 kemampuan jiwa manusia
1menghasilkan kualitas pengindraan
2mampu menghasilkan makna yang berasal dari pengindraan khusu
3mampu memberi tanggapan terhadap hasil pengindraan
4memberi tanggapan pada proses yang terjadi dalam pikiran demi kebaikan

KESIMPULAN
raealitas manusia : realitas prinsipal terbentuk dari dua elemen yaitu material dan spiritual. Badan dan jiwa adalah satu kesatuan yang membentuk eksistensi manusia. Jiwa tidak bisa berfungsi dengan baik kalau tidak ada badan. Badan manusia bukan untuk mekanistik, tapi dinamika dari jiwa itu sendiri






Pertemuan ke 6

Filsafat Manusia


pengertian, hakikat, metode, dan tujuan

PENGERTIAN
filsafat : philein ( mencintai ), sophia ( kebijaksanaan )
filsafat sebagai perenungan dicirikan :
   ⭕️ mengkaji segala hal secara kritis
   ⭕️ menggunakan metode dialeksis
   ⭕️ berusaha mencapai realitas terdalam ( arkhei )
   ⭕️ bertujuan menangkap tujuan ideal realitas
   ⭕️ mengetahui bagaimana harus hidup sebagai manusia


" philosophy is for those who are willing to be distrubed with a creative distrubance. Philosophy is for those who still have the capacity to wonder " -by James L. Christian, prelude



APA ITU FILSAFAT MANUSIA
arti manusia atau menyoroti hakikat atau esensi manusia
memikirkan asal-usul kehidupan manusia, hakikat hidup manusia, dari realitas eksistensi manusia
hasrat untuk tahu siapa dan apakah manusia
mempertanyakan krusial tentang dirinya sendiri dan secara bertahap dan memberi jawaban bagi dirisendiri

ISTILAH FILSAFAT MANUSIA
Dulu : psikologi filosofi
          psikologi rasional
Sekarang : filsafat manusia
                  antropologi filofis ( manusia secara )

PERLUNYA MEMPELAJARI FILSAFAT
manusia adalah makhluk yang mampu dan wajib ( sampai tingkat tertentu ) menyelidiki arti yang dalam dari " yang ada "
manusia bertanggungjawab atas dirinya sendiri. 
Tidak perlu mengetahui banyak hal, cukup memahami diri sendiri secara mendalam agar dapat mengatur hidupnya

FILSUF YANG MEMBICARAKAN TENTANG MANUSIA
-plato
-aristoteles
-merleu - poly
-paul ficover
-martin hedegger, dll

ALASAN
⛔️dengan bertanya manusia mewujudkan hakikat kemanusiannya
⛔️dengan mendalami manusia, manusia mengenal dirinya lebih baik
⛔️konsekuensi nomor 2 diatas, filsafat manusia mengantar manusia semakin bertanggungjawab tergadap dirinya dan sesama
#manusia paradoks

METODE FILSAFAT MANUSIA
refleksi ( merenung atau bercakap dengan diri sendiri ) analisa transendental dan sintesa
ekstensif, intensif, dan kritis ( luas, mendalam )

OBYEK FILSAFAT MANUSIA
Material : manusia
Formal : esensi manusia, struktur fundamental 

PERTANYAAN
apakah manusia 
siapa manusia
eksistensi manusia
apakah manusia boleh mengubah kodratnya
apakah tanggung jawab manusia
apakah manusia boleh menjadi obyek eksperimen

KATA MAX SCHELER DAN HEIDEGGER
"Tak ada zaman seperti zaman sekarang dimana manusia menjadi pertanyaan bagi dirinya sendiri atau menjadi problematik bagi dirinya. Tak ada pula masa dimana ditengah kemajuan"

KATA A. HESCHEL TENTANG FILSAFAT MANUSIA
"Filsafat mempunyai perhatian terhadap manusia dalam totalitasnya, bukan dalam aspek ini atau itu "
# adanya kekaguman, takjub, frustrasi, delusi, pengalaman negatif makanya manusia bertanya mengenai manusia
" aku menjadi masalah besar bagi diriku " Agustinus

APA YANG DIBAHAS DALAM FILSAFAT MANUSIA
1. Mencari kekhasan manusia
2. Manusia sebagai “ada-di-dunia”
3. Evolusi
4  Antarsubyektivitas (sosialitas manusia)
5. Manusia sebagai eksistensi bertubuh
6. Transendensi
7. Manusia sebagai roh
8. Pengetahuan manusia
9. Kebebasan
10.Kesejarahan/historisitas
11.kebudayaan, sains dan teknologi
12.Dimensi antropologis dari pekerjaan
13.Manusia sebagai pribadi/persona
14.Kematian dan harapan




SUMBER
filsafat manusia.ppt