PEMIKIRAN
FILSAFAT MENURUT SARTRE
Sulit menjabarkan
pemikiran filsafat Sartre secara singkat. Bagi Sartre, manusia mengada
dengan kesadaran sebagai dirinya sendiri. Keberadaan manusia berbeda dengan
keberadaan benda lain yang tidak punya kesadaran. Untuk manusia eksistensi
adalah keterbukaan, beda dengan benda lain yang keberadaannya sekaligus berarti
esensinya. Bagi manusia eksistensi mendahului esensi.Asas pertama untuk
memahami manusia harus mendekatinya sebagai subjektivitas. Apapun makna yang diberikan
pada eksistensinya, manusia sendirilah yang bertanggungjawab.
DIBEDAKAN MENJADI
DUA
✨Berada
dalam diri = berada an sich, berada dlm dirinya, berada itu sendiri. Mis. meja
itu meja, bukan kursi, bukan tempat tidur. Semua yang berada dalam diri ini
tidak aktif. Mentaati prinsip it is what it is. Maka bagi Sartre segala
yang berada dalam diri: memuakkan.
✨Sementara
berada untuk diri=berada yg dengan sadar akan dirinya, yaitu cara berada
manusia. Manusia punya hubungan denga keberadaannya. Bertanggungjawab atas
fakta banwa ia ada. Mis. Manusia bertanggungjawab bahwa ia pegawai, dosen.
Benda tidak sadar bahwa dirinya ada, tapi manusia sadar bahwa dia berada
▪️Baru kalau kita secara refleksif
menginsyafi cara kita mengarahkan diri pada objek, kesadaran kita diberi bentuk
kesadaran akan diri.
▪️Tanpa kebebasan eksistensi manusia menjadi
absurd. Bila kebebasannya ditiadakan, maka manusia hanya sekedar esensi belaka.
YANG MENGURANGI
KEBEBASAN MANUSIA
➖Tempat
kita berada: situasi yang memberi struktur pada kita, tapi juga kita beri
struktur.
➖Masa
lalu: tidak mungkin meniadakannya karena masa lampau menjadikan kita
sebagaimana kita sekarang ini.
➖Lingkungan
sekitar (Umwelt)
➖Kenyataan
adanya sesama manusia dg eksistensinya sendiri.
➖Maut:
tidak bisa ditunggu saat tibanya, walaupun pasti akan tiba.
KEBUTUHAN MANUSIA
⭕️Dalam
eksistensi manusia, kehadiran selalu menjelama sebagai wujud yang bertubuh.
Tubuh mengukuhkan kehadiran manusia.
⭕️Tubuh
sbg pusat orientasi tidak bisa dipandang sebagai alat sematamata,tapi
mengukuhkan kehadiran kita sebagai eksistensi.
KOMUNIKASI DAN
CINTA
❤️Komunikasi = suatu hal yg apriori tak
mungkin tanpa adanya sengketa, karena setiap kali orang menemui orang lain pada
akhirnya akan terjadi saling objektifikasi, yag seorang seolah-olah membekukan
orang lain. Terjadi saling pembekuan sehingga masing-masing jadi objek.
❤️Cinta = bentuk hubungan keinginan saling
memiliki (objek cinta). Akhirnya cinta bersifat sengketa karena objektifikasi
yang tak terhindarkan.